01 Des 2013 18:37:55|
Pendidikan/Pesantren | Penulis : Edy M Yakub
Surabaya (Antara
Jatim) - Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya akan mengembangkan TOEFL
Bahasa Arab bersamaan dengan pembangunan Laboratorium "Micro
Teaching" di kampus itu pada tahun 2014.
"Micro Teaching itu untuk pembelajaran mahasiswa lima fakultas, namun TOEFL Bahasa Arab akan kami kembangkan dari laboratorium itu," kata Rektor Unsuri Surabaya Prof Dr H Soenarjo ST MPd di kampus setempat, Minggu.
Di sela-sela penanaman seribu pohon bekerja sama Dinas Kehutanan Jatim untuk mewujudkan "hutan kampus" dalam memperingati Dies Natalis XXXVI Unsuri, ia menjelaskan TOEFL Bahasa Arab itu dimaksudkan mencetak mahasiswa yang terampil berbahasa asing.
"Jadi, mahasiswa Unsuri nantinya akan terampil berbahasa Arab dan juga mengajarkannya," kata Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di bidang Elektro Medik yang belum setahun menjabat Rektor Unsuri itu.
Selain kemampuan berbahasa asing, pihaknya juga mengembangkan konsultasi tugas akhir mahasiswa secara "online" (dalam jaringan internet), karena jumlah mahasiswa Unsuri saat ini mencapai 600-an mahasiswa S1 dan 200-an mahasiswa S2 dalam satu angkatan.
"Tentu saja, mahasiswa yang menempuh tugas akhir itu tetap harus melakukan tatap muka dalam beberapa kali, meski konsultasinya bisa dilakukan secara online," katanya, didampingi Ketua Yayasan Unsuri Prof Dr M Ali Haidar MA.
Tidak hanya itu, peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis laboratorium dan teknologi informasi juga diikuti dengan peningkatan kualitas kepekaan sosial, karena itu Dies Natalis ke-36 ditandai dengan penanaman seribu pohon dan bakti sosial.
"Penanaman seribu pohon itu untuk menciptakan 'hutan kampus' guna mewujudkan kawasan resapan air dan udara, sedangkan bakti sosial dilakukan dengan pengobatan gratis, pembagian sembako, dan jalan sehat bersama warga dari dua desa di seputar kampus," katanya.
Dalam penanaman seribu pohon itu, kawasan kampus seluas 4,25 hektare itu ditanami pohon sengon, akasia, muris, dan sebagainya. "Tanamannya kami peroleh dari Dinas Kehutanan Jatim, tapi kami mengambil sendiri seribu tanaman itu ke Hutan Mojokerto," katanya.
Sementara itu, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jawa Timur menggelar pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi ratusan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) se-Jatim di Pusat Diklat "Maarif" Kompleks Kampus Unsuri.
"Hingga kini sudah ada lima angkatan yang setiap angkatan mencapai 50-60 guru. Insya-Allah akan kami tuntaskan dalam tahun ini, karena mulai tahun 2014 sudah beralih kepada guru-guru Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP) se-Jatim," kata pengurus LP Maarif NU Jatim, M Amin Hasan. (*)
"Micro Teaching itu untuk pembelajaran mahasiswa lima fakultas, namun TOEFL Bahasa Arab akan kami kembangkan dari laboratorium itu," kata Rektor Unsuri Surabaya Prof Dr H Soenarjo ST MPd di kampus setempat, Minggu.
Di sela-sela penanaman seribu pohon bekerja sama Dinas Kehutanan Jatim untuk mewujudkan "hutan kampus" dalam memperingati Dies Natalis XXXVI Unsuri, ia menjelaskan TOEFL Bahasa Arab itu dimaksudkan mencetak mahasiswa yang terampil berbahasa asing.
"Jadi, mahasiswa Unsuri nantinya akan terampil berbahasa Arab dan juga mengajarkannya," kata Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di bidang Elektro Medik yang belum setahun menjabat Rektor Unsuri itu.
Selain kemampuan berbahasa asing, pihaknya juga mengembangkan konsultasi tugas akhir mahasiswa secara "online" (dalam jaringan internet), karena jumlah mahasiswa Unsuri saat ini mencapai 600-an mahasiswa S1 dan 200-an mahasiswa S2 dalam satu angkatan.
"Tentu saja, mahasiswa yang menempuh tugas akhir itu tetap harus melakukan tatap muka dalam beberapa kali, meski konsultasinya bisa dilakukan secara online," katanya, didampingi Ketua Yayasan Unsuri Prof Dr M Ali Haidar MA.
Tidak hanya itu, peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis laboratorium dan teknologi informasi juga diikuti dengan peningkatan kualitas kepekaan sosial, karena itu Dies Natalis ke-36 ditandai dengan penanaman seribu pohon dan bakti sosial.
"Penanaman seribu pohon itu untuk menciptakan 'hutan kampus' guna mewujudkan kawasan resapan air dan udara, sedangkan bakti sosial dilakukan dengan pengobatan gratis, pembagian sembako, dan jalan sehat bersama warga dari dua desa di seputar kampus," katanya.
Dalam penanaman seribu pohon itu, kawasan kampus seluas 4,25 hektare itu ditanami pohon sengon, akasia, muris, dan sebagainya. "Tanamannya kami peroleh dari Dinas Kehutanan Jatim, tapi kami mengambil sendiri seribu tanaman itu ke Hutan Mojokerto," katanya.
Sementara itu, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jawa Timur menggelar pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi ratusan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) se-Jatim di Pusat Diklat "Maarif" Kompleks Kampus Unsuri.
"Hingga kini sudah ada lima angkatan yang setiap angkatan mencapai 50-60 guru. Insya-Allah akan kami tuntaskan dalam tahun ini, karena mulai tahun 2014 sudah beralih kepada guru-guru Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP) se-Jatim," kata pengurus LP Maarif NU Jatim, M Amin Hasan. (*)
0 komentar:
Posting Komentar