·
Penulis :
·
Kontributor Timor
Barat, Sigiranus Marutho Bere
·
Selasa, 3 Desember
2013 | 09:18 WIB
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan M Nuh dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR, Jumat
(26/4/2913). | Kompas.com/SABRINA ASRIL
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengharapkan universitas
yang berada di perbatasan negeri bisa lebih berkualitas dibandingkan dengan
universitas yang berada di negara tetangga.
Harapan ini disampaikan Nuh, saat mengunjungi Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Senin (2/12/2013) petang.
Kunjungan Nuh tersebut terkait rencana peningkatan status Unimor dari swasta menjadi negeri. “Saat diberikan kepercayaan untuk memimpin Kemendikbud, kami bertekad untuk membangun yang namanya sabuk-sabuk pengaman sosial dan budaya. Infrastruktur yang dibutuhkan di situ yakni lembaga pendidikan sehingga dari situlah kami dirikan beberapa perguruan tinggi yang ada di perbatasan semuanya dinegerikan,” kata Nuh di depan civitas akademi Unimor dan Muspida TTU.
“Tujuannya bukan karena negara tetangga lebih baik, tetapi memang ada tetangga atau tidak ada tetangga pun kita harus lebih baik,” sambungnya.
Nuh mengaku sudah membaca sejarah Unimor ini, sehingga dalam tekadnya sendiri, tidak ingin terulang lagi hancurnya dunia pendidikan seperti universitas timor, saat pertama kali hijrah dari Timor Timur.
“Kita bangun Unimor di TTU yang kredibel dan menjadi unggulan bukan saja bagi masyarakat yang ada di NTT, tetapi bagi masyarakat di Indonesia atau masyarakat yang lain, bisa berbondong-bondong datang ke sini untuk sekolah,” ungkap Nuh.
Dia berharap semua mahasiswa yag sudah kuliah di Unimor, untuk pertahankan semangatnya itu meskipun dengan segala keterbatasan. “Saya punya keyakinan bahwa dengan semangat yang kita miliki kta tetap akan mambangun dunia pendidikan yang lebih maju lagi,” kata dia.
Harapan ini disampaikan Nuh, saat mengunjungi Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Senin (2/12/2013) petang.
Kunjungan Nuh tersebut terkait rencana peningkatan status Unimor dari swasta menjadi negeri. “Saat diberikan kepercayaan untuk memimpin Kemendikbud, kami bertekad untuk membangun yang namanya sabuk-sabuk pengaman sosial dan budaya. Infrastruktur yang dibutuhkan di situ yakni lembaga pendidikan sehingga dari situlah kami dirikan beberapa perguruan tinggi yang ada di perbatasan semuanya dinegerikan,” kata Nuh di depan civitas akademi Unimor dan Muspida TTU.
“Tujuannya bukan karena negara tetangga lebih baik, tetapi memang ada tetangga atau tidak ada tetangga pun kita harus lebih baik,” sambungnya.
Nuh mengaku sudah membaca sejarah Unimor ini, sehingga dalam tekadnya sendiri, tidak ingin terulang lagi hancurnya dunia pendidikan seperti universitas timor, saat pertama kali hijrah dari Timor Timur.
“Kita bangun Unimor di TTU yang kredibel dan menjadi unggulan bukan saja bagi masyarakat yang ada di NTT, tetapi bagi masyarakat di Indonesia atau masyarakat yang lain, bisa berbondong-bondong datang ke sini untuk sekolah,” ungkap Nuh.
Dia berharap semua mahasiswa yag sudah kuliah di Unimor, untuk pertahankan semangatnya itu meskipun dengan segala keterbatasan. “Saya punya keyakinan bahwa dengan semangat yang kita miliki kta tetap akan mambangun dunia pendidikan yang lebih maju lagi,” kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar