Posted: 30/10/2013
16:16
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi
(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Jakarta : Layanan kesehatan di daerah dan kota masih belum merata. Semua
itu terlihat ketika Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pergi ke sejumlah daerah
beberapa waktu lalu.
Menkes Nafsiah
mencermati, masih ada ketimpangan di sejumlah daerah dan kota dalam hal layanan
kesehatan seperti jumlah tempat tidur di rumah sakit.
"Saya lihat ada
ketimpangan. Di Jawa Timur kebutuhan tempat tidur itu 37.500 sesuai rasio
provinsi. Tapi, sekarang baru ada 3.500 tempat tidur," kata Nafsiah.
Sementara Menkes
mengatakan, dari 38 kabupaten/kota hanya 1 kabupaten di Jawa Timur yang jumlah
tempat tidurnya cukup yaitu Kota Surabaya.
"Di sana selain
fasilitasnya lengkap, termasuk struktur rumah sakit, dengan jumlah penduduk 3
juta jiwa butuh 3.000 tempat tidur di RS. Sementara RS yang ada di kota
Surabaya mencapai kurang lebih 5.000-an tempat tidur. Ini lebih, tidak
sebanding dengan daerah lainnya," kata menkes.
Sama halnya dengan
Bandung, Menkes mengatakan, daerah ini juga jumlah tempat tidurnya tiga kali
lipat lebih banyak dibanding kabupaten/kota lainnya.
"Hal ini membuat
seseorang misalnya harus jauh berjalan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Itu seperti di Kalimantan, warga di sana ada yang harus menempuh 10 jam jalan
kaki untuk berobat atau bahkan hanya diagnosa penyakit di ibukota propinsi.
Kalau begitu apa gunanaya desentralisasi dan otonomi daerah," ungkapnya.
Melihat hal tersebut,
menkes berharap agar semua sektor dapat bekerjasama untuk mendekatkan diri ke
masyarakat. "Pelayanan dasar diperkuat seperti Posyandu, klinik, itu
diperkuat, termasuk klinik swasta di tingkat kecamatan juga perlu
diberdayakan".
0 komentar:
Posting Komentar